Swipe up untuk membaca artikel

Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Ini Amanat Menteri Sosial RI Tri Rismaharini

KARANGANYAR - Kodim 0727/Karanganyar melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati hari Pahlawan, bertempat di lapangan Makodim, Rabu 10 November 2021. 

Kepala Staf Kodim Mayor Inf Sudarmin mewakili Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo, S.I.P., sebagai inspiktur upacara membacakan amanat Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, "Negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan. Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba. 

Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas, bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan.

Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928. 

Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta Persatuan dan Kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar selogan: Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua. 

Kita harus lebih maju dari tahun sebelumnya. Kita akan buktikan pada dunia, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para Pahlawan. Karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaaan sebagai hadiah penjajah, secara bersama kita mengalahkan dan mengusir bala tentara terkuat dunia. 

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kita peringati sebagai Hani Pahlawan ini harus kita contoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan. 

Para Pahlawan kita dengan gagah berani memilih melawan bombardir dari kapal perang dan pesawat tempur, serta tank dan senjata canggih lainnya walau terkadang hanya dengan bambu runcing dan keyakinan yang  tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan, yang berbalut semboyan Merdeka atau Mati, jiwa persatuan yang tidak menanyakan asalusul dan semangat pantang menyerah inilah yang harus kita resapi dan lestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapun. Kita adalah anak dan cucu kandung para Pahlawan Bangsa. 

Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah "mengalahkan" musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 "Pahlawanku Inspirasiku". 

Kita mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah. 

Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki "bonus demografi", yaitu periode dimana angka dependency ratio mencapai angka minimal. Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan.

Namun di sisi lain, juga terdapat kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan yang harus kita antisipasi dengan cerdas dan seksama. Kenyataan ini harus kita hadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya. Kita pasti bisa, karena Tuhan kita Maha Kaya dan Maha Adil.

Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, kita pasti bisa!!! Tentunya dengan taufik dan hidayah-Nya.(Tr-Kra27)
berita Berita Satuan covid 19 tni