Swipe up untuk membaca artikel

Kodim Sragen - Sukodono Gelar Rakor Tanggulangi Covid – 19

Kodim Sragen - Sukodono Gelar Rakor Tanggulangi Covid – 19
Add caption


Selasa, 31 Maret 2020 pukul 09.30 wib s/d selesai bertempat di Aula Kantor Kec. Sukodono Serma Suwardi Bati Wanwil mewakili Danramil 13/Sukodono menghadiri Rakor pembahasan penanggulangan COvid 19 di wilayah Kec. Sukodono di hadiri ± 20 orang.


Hadir dalam kegiatan Priyanto S Sos. (Sekcam Sukodono), IPDA Suyana, SE (Wakapolsek Sukodono), Heri Sumedi Addi, AKS, MM (Kasi Pemerintahan Kec.Sukodono), Sri Lestari (UPTD PUSKESMAS Sukodono), Puji Hatmoko, ST (Pendamping desa), Sekdes tiap-tiap Desa di Kec. Sukodono


Dalam sambutannya Priyanto S. Sos (Sekcam Sukodono) mengatakan, Kita di wilayah Desa harus segera mendata pelaku Perjalanan untuk mencegah penyebaran covid dan untuk pelaporan PP harus segera dilaporkan ke tingkat Kabupaten setiap harinya, Walaupun sudah dibagikan formulir kepada tiap desa tetapi kami merasa hal tersebut belum maksimal maka desa harus bekerja sama dengan Ketua RT untuk pelaporan dan jangan mudah membagikan data PP kepada group manapun karena pelaporan harus melalui Puskesmas.


Semua harus dikonfirmasikan kepada seluruh bagian agar dalam pelaksanaan pelaporan bisa sinkron dan Bidan desa merupakan garda paling depan untuk penanganan Covid 19.


" Pelaporan PP akan di tutup pada pukul 13.00 wib agar tidak ada penumpukan Pelaporan sehingga kami yang merekap tidak kerepotan apabila ada yang datang setelah jam 13.00 maka dilaporkan pada hari berikutnya " ujar Priyanto.


Menurut Heri Sumedi Addi, AKS,MM (Kasi Pemerintahan Kec. Sukodono untuk permintaan data RT yang sudah masuk adalah data tahun 2018 apabila ada perubahan agar segera dilaporkan untuk pembaharuan.


Data PP nanti dilaporkan melalui 1 pintu saja melalui Bidan Desa dan kami akan meminta data tersebut lewat Bidan Desa dan akan di tutup pada Pukul 13.00 wib setiap harinya.


" Pelaksanaan sosialisasi COVID 19 kepada masyarakat bisa di anggarkan dari DD tetapi penggunaannya agar bisa di buat seminimalisir mungkin karena yang sudah saya hitung pelaksanaan kegiatan di setiap Kebayanan bisa mencapai 5-7 juta setiap bulannya dengan kegiatan 2x penyemprotan disinfektan setiap minggu dan pelaksana penyemprotan tidak bisa di anggarkan oleh DD " pungkas Heri Sumedi.(RED)








































berita tni