Swipe up untuk membaca artikel

Sragen - Menghayati Pancasila Demi Keutuhan NKRI

Menghayati Pancasila Demi Keutuhan NKRI
Add caption


Selasa, 26 November 2019 pukul 08.15 s.d. Wib di Gedung KPRI Kec. Tangen,  Kab. Sragen dilaksanakan kegiatan Seminar Guru dengan tema "Pembentukan Karakter  Peserta Didik  Melalui Kesadaran Wawasan Kebangsaan Guru dalam Upaya meningkatkan Rasa Setia terhadap Pancasila dan NKRI" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Kab. Sragen sebagai penanggungjawab kegiatan Drs. Suwardi, MM (Ketua PGRI Kab. Sragen) dihadiri lk 570 orang.


Hadir dalam kegitan tersebut Hj. dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen), Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M (Dandim 0725/Sragen), Dr. Winarno, M.Si (UNS Surakarta), AKP. Joko Purnomo (Kasat Narkoba mewakili Kapolres Sragen), Drs. Suwardi, MM (Ketua PGRI Kab. Sragen), Sukarno, S.Pd. MSi (Ketua APKS PGRI Kab. Sragen), Muspika Kec. Tangen, Perwakilan Guru SD, SMP dan SLTA (Gesi, Tangen, Sukodono, Mondokan dan Jenar).


Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M (Dandim 0725/Sragen) memberikan materi tentang Pentingnya menghayati pancasila dan menjaga keutuhan NKRI, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. 


Kemerdekaan adalah hak segala bangsa di dunia dan hak itu telah diberikan para pahlawan melalui perjuangan pembebasan dari penjajahan. " Kewajiban kita adalah untuk mempertahankan dan memperjuangkan cita-cita para pahlawan itu sampai pada tingkat kemakmuran dan keadilan yang merata " ujar Dandim.


Dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah, agar tercipta kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Akan tetapi, banyak juga hambatan yang dihadapinya, salah satunya adalah munculnya gerakan-gerakan separatis yang ingin melepaskan diri dari NKRI, sehingga mereka merupakan gerakan yang tidak menghargai perjuangan para pahlawan.


" Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari bermacam-macam suku, adat-istiadat, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut, di satu sisi menjadi suatu potensi kemungkinan terjadinya konflik, di sisi lain bisa menjadi unsur perekat dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa. Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah utama Negara untuk mencapai kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia " Pungkasnya. (Red)




berita tni