Swipe up untuk membaca artikel

Forkopimda Wonogiri Gelar Rakor Kesiapsiagaan Kewaspadaan Dan Pencegahan “Covid 19”



Wonogiri - bertempat di Ruang Girimanik Setda Wonogiri telah dilaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan  kewaspadaan dan pencegahan terhadap resiko penularan infeksi Corona Virus Disease (Covid 19) Kabupaten Wonogiri, sebagai penanggungjawab Pj. Sekda Wonogiri Drs. Teguh Setyono, M.M,. Senin (16/3).

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Dandim 0728 Wonogiri Letkol Inf Imron Masyhadi, SE.Wakil Bupati Edy Santoso, S.H, Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Setyo Sukarno S.Sos, Kepala Kejaksaan Negeri Agus Irawan Yustisianto, S.H, M,H, Ketua Pengadilan Negeri Moch. Istiadi S,H, MH, Polres Wonogiri diwakili Iptu Tri Agus S.H, Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Dr. Adhi darma M.M, Direktur RSUD Wonogiri Dr. Setyarini, M.M, Kepala Puskesmas se Kabupaten Wonogiri, Camat se Kabupaten Wonogiri, Kepala Badan/Dinas/Kantor se Kabupaten Wonogiri, Kepala Satpol PP Waluyo, S.Sos, M.M, Kadishub Wonogiri Ismiyanto S.H, M.H, Direktur RS Swasta se Kabupaten Wonogiri, Pengelola Klinik se Kabupaten Wonogiri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Dr. Adi dharma, M.M Melaporkan kesiap siagaan mengenai virus covid 19, Kondisi saat ini penyebaran virus sudah merata di seluruh benua di dunia, di negara lain selain Cina telah mengalami peningkatan.

Di Indonesia saat ini sudah tersebar di berapa propinsi, khususnya di Jawa tengah ada yang terjangkit ada yang meninggal dan ada yang PDP ( pasien dalam pengawasan ). Penyebaran nya juga sudah di Jawa tengah dan sudah di rawat intensif di beberapa rumah sakit.

Situasi di Wonogiri hasil pantauan ada 2 pasien PDP, dan 1 PDP telah dinyatakan negatif covid 19 ( merupakan jamaah umroh diketahui hasil nya terkena sakit paru paru). Yang PDP satunya masih menunggu hasil report nya dari rumah sakit solo. Nanti akan kami umumkan ke masyarakat setelah mendapat informasi dari rumah sakit solo.

Kami telah melakukan sosialisasi sesuai dengan surat edaran dari bapak Bupati, kami melakukan simulasi rumah sakit dan puskesmas yang ada di wilayah. Melakukan cek dan konfirmasi terhadap warga Wonogiri yang bekerja di luar negeri khususnya yang bekerja di kapal pesiar serta yang menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Menetapkan kriteria RS rujukan dengan kemampuan yang ada di beberapa fasilitas di Wonogiri dan kami selalu melakukan konfirmasi dan komunikasi dengan tenaga medis di kewilayahan.

Kriteria RS harus berstandar yaitu Ruang isolasi, Ruang APD, Ruang SDM ( dokter perawat, alat penunjang, tim jaga dengan shift), spesialis paru, penyakit dalam.

Kesimpulan penyampaian oleh kepala Dinkes kabupaten Wonogiri, bahwa RS lini 2 melakukan kesiapan sebagai mana lini 1. Dinkes Wonogiri akan berkonsolidasi untuk persiapan kondisi jika terjadi outbreak di Jawa tengah dan perkuat peran masing masing.

Sangat penting dimulai kewaspadaan dini preventif dan promotif dalam menanggulangi covid 19. RS segera persiapkan manajemen dan operasi di masing-masing RS, perkuat percepatan peran tugas masing-masing dalam koordinasi nya.

Paparan oleh Direktur RSUD Wonogiri Dr. Setyarini, M.M sebagai berikut. Menyampaikan kesiapsiagaan meliputi : Infrastruktur, Alat kesehatan dan penunjang kesehatan untuk Perawatan pasien, Obat dan BMHP (Pasien COVID-19),  Alat pelindung diri dan pendukung lainnya, Kesiapan SDM,  Kesiapan Prosedur, Kesiapan prosedur puskesmas RS. unt. Mencegah penyebaran covid 19, Kesiapan koordinatif system 082116161600.



Penyampaian Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Saat negara menyampaikan pandemi dari WHO menyatakan virus covid menyebar di 123 negara. Di jateng pasien dalam pengawasan sebanyak 57 orang, dan 1 dinyatakan meninggal di rumah sakit Solo. Maka dampak nya sangat dirasakan masyarakat, dengan itu Pemkab mengeluarkan kebijakan baru. Dalam menyikapi situasi dan kondisi seperti ini.

Di wonogiri terdapat 2 pasien dalam pengawasan, warga yang dinyatakan PDP  1 negatif dan 1 masih dalam rangka pemantauan di rumah sakit Surakarta. Covid 19 menimbulkan pragmatik yang luar biasa sehingga kita hrs melakukan interprestasi yang sama yaitu ada 3 kriteria : Masyarakat yang telah memiliki gambaran, Masyarakat yang pemahamannya masih setengah dan Masyarakat yang betul betul masih awam.

Struktur inilah yang mempengaruhi kesuksesan kita dalam menghadapi  pandemi covid 19 maka strategi apa mekanisme apa serta metodologi apa yg paling jitu untuk proses sosialisasi ini. Suatu misal apakah Hand sanitizer. Yang paling utama adalah memberikan edukasi terhadap masyarakat dalam hal pandemi covid 19. Marilah kita kepada stake holder agar memberikan saran dan masukan terhadap kebijakan pemerintah daerah terkait meliburkan sekolah untuk Sementara waktu dan formula apa langkah langkah  yang paling efektif dalam penanganan covid 19.

Bagaimana pola penanganan kondisi seperti ini yaitu Bentuk posko terpadu penanggulangan keaiapsiagaan pandemi covid 19. Menyiapkan call center

Kepada kemenag dan FKUB agar berkoordinasi dengan para takmir masjid ataupun tempat ibadah lain agar menyampaikan pesan pesan tekait sosialisasi penanganan dan penanggulangan covid 19 di Wonogiri.

Para camat dan kepala desa agar membangun struktur organisasi untuk menentukan pola sosialisasi terhadap masyarakat terkait Covid 19. Penutup tempat pariwisata, CFD dan keramaian untuk sementara waktu.

Diknas agar menerapkan kebijakan dalam mengelola anak didiknya dengan menentukan formula pada saat siswa belajar di rumah yang mana sebagi bentuk kebijakan dari pemerintah daerah Wonogiri.

Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Imron Masyhadi., SE, di sela sela kegiatan menyampaikan, pihak nya dalam hal ini Kodim 072/Wonogiri mendukung penuh semua kebijakan yang telah di keluarkan oleh Pemda Wonogiri, karena masalah ini adalah masalah kita bersama, dan tentunya mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat. (**)
berita tni