Swipe up untuk membaca artikel

KOMSOS CEGAH RADIKALISME DAN SEPARATISME

Komando Distrik Militer 0724/Boyolali menggelar Kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial) Cegah Radikalisme dan Separatisme. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Perwakilan Tomas (Tokoh Masyarakat), Toga (Tokoh Agama), Toda (Tokoh Pemuda), Todat (Tokoh Adat) dan Pendidik atau Guru Sewilayah Boyolali.

Komsos yang diselenggarakan di Aula Kodim 0724/Boyolali ini di buka langsung oleh Dandim 0724/Boyolali Letkol Kav Herman Taryaman S.I.P, MH. Dalam sambutannya Dandim mengatakan bahwa, Kita sudah melaksanakan prosesi pemilihan Presiden dan wakil Presiden, yang telah terlaksana dengan aman, tak terlepas peran serta dari tokoh agama, adat dan masyarakat. Kita juga sudah melaksanakan pemilihan Kepala desa dan berjalan dengan aman tertib.

"Benih - benih tentang radikalisme saat ini masih ada, yang ormas menurut Undang undang sudah tidak diperbolehkan yang pertentangan dengan Pancasila. Bagaimana cara mencegah dan menangkalnya mari kita bersatu dari tingkat RT, galangkan kembali Siskampling sehingga munculnya radikalisme tidak terjadi". Imbuh Dandim.

Yang perlu kita antisipasi adalah generasi generasi muda, dengan contoh adanya sekolahan yang anak didiknya tidak mau menghormat kepada bendera, menyanyikan lagu Indonesia raya dikarenakan doktrin doktrin yang salah. Doktrin itupun bisa secara individu baik melalui Sosmed maupun perorangan.

Oleh karena itu kita bersama sama mengawasi dan memberikan arahan kepada anak anak kita, dari sisi radikalisme berkembang akan terjadinya separatisme dan membentuk organisasi tersendiri salah satu contohnya di Papua ada kelompok yang berkeinginan memisahkan dari Indonesia.

Komandan Kodim 0724/Boyolali juga mengajak kepada masyarakat mari kita cermati dan amati kemungkinan yang akan terjadi tindakan radikalisme mari kita tangkal dan cegah bersama dengan Pancasila dan UUD 1945, kita juga dukung pembangunan Boyolali untuk lebih maju.    

berita tni